
Pekerjaan yang terlalu menumpuk memungkinkan seseorang menggunakan waktu istirahatnya untuk menyelesaikan tugas lebih cepat, atau lebih dikenal sebagai lembur. Aktivitas lembur biasa dilakukan terutama di kantor start-up, media, atau agency karena target pekerjaannya terbilang cukup tinggi.
Kebiasaan lembur yang terlalu lama dan sering dilakukan, terdapat risiko kesehatan yang mengintai, salah satunya hipertensi. Hal ini terjadi karena tubuh dibiarkan bekerja terus-menerus tanpa istirahat yang cukup, sehingga tekanan darah akan meningkat secara bertahap, kemudian berakhir pada hipertensi.
Pengaruh Kebiasaan Lembur Terhadap Hipertensi
Umumnya, karyawan bekerja sekitar 40 jam perminggu, atau maksimal 50 jam. Apabila seseorang bekerja lebih dari 50 jam perminggu, memiliki risiko tinggi terkena tekanan darah tinggi, dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan jam normal. Berikut ini beberapa pengaruh kebiasaan lembur, terhadap risiko hipertensi.
1. Stres Bekerja
Kebiasaan lembur biasanya disertai dengan tekanan kerja yang tinggi, tenggat waktu yang terlalu ketat, hingga ambisi untuk memberikan hasil yang sempurna. Tekanan yang terlalu besar, dapat membuat pikiran stres, sehingga pembuluh darah menyempit, detak jantung meningkat, dan menaikkan tekanan darah.
2. Kurang Tidur
Lembur yang terlalu lama, dapat mengorbankan waktu istirahat. Kurang tidur memberikan efek terhadap regulasi hormon, dan sistem saraf otonom yang bertanggung jawab untuk mengontrol tekanan darah. Ketika tidur tidak berkualitas, atau kurang dari 7 - 8 jam, bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
3. Pola Hidup Tidak Sehat
Ketika seseorang terbiasa lembur, memiliki kecenderungan menjalani pola hidup yang tidak sehat. Mulai dari sering begadang, banyak mengonsumsi makanan cepat saji, kafein, dan minum minuman berenergi secara berlebihan. Kebiasaan ini memicu meningkatnya tekanan darah.
4. Minim Aktivitas Fisik
Bekerja sehari penuh depan meja, jarang melakukan peregangan, dan tidak sempat untuk berolahraga menyebabkan berat badan naik, dan menurunkan kesehatan jantung. Hal tersebut memicu peningkatan tekanan darah dan menurunkan imun tubuh.
5. Merokok dan Konsumsi Alkohol
Bagi sebagian orang, merokok atau minum alkohol adalah solusi ketika mengalami stres dalam pekerjaan. Padahal keduanya berisiko tinggi terhadap peningkatan tekanan darah, menyebabkan hipertensi, dan merusak pembuluh darah.
Cara Mencegah Hipertensi di Tempat Kerja
Hipertensi pada karyawan tidak hanya berdampak pada kesehatan saja. Tetapi berpengaruh juga terhadap produktivitas karyawan yang menurun, dan meningkatkan beban biaya kesehatan perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan risiko hipertensi pada karyawan yang terbiasa dengan kerja lembur. Berikut di antaranya :
1. Fleksibilitas Waktu Kerja
Waktu kerja yang fleksibel dapat meningkatkan kreativitas seseorang. Peraturan ini bisa diterapkan oleh perusahaan untuk memberikan waktu kerja yang fleksibel, dengan tujuan mengurangi risiko tekanan darah tinggi pada karyawan. Selain waktu fleksibel, remote working juga menjadi salah satu solusi untuk mengurangi risiko hipertensi.
2. Kelola Stres dengan Bijak
Tekanan darah akan lebih stabil ketika dapat mengelola stres dengan baik. Luangkan waktu untuk meditasi, melakukan pernapasan dalam untuk merelaksasi pikiran, dan lakukan hobi yang menyenangkan. Buat batasan waktu antara bekerja, dan luangkan waktu untuk istirahat dengan cukup untuk mencegah hipertensi.
3. Terapkan Pola Hidup Sehat
Mulai menjalankan pola hidup sehat adalah solusi yang wajib dilakukan untuk mencegah hipertensi. Atur pola makan, kurangi makanan olahan serta minuman manis, rutin mengonsumsi buah-buahan serta sayur-sayuran, dan terapkan budaya kerja yang sehat, dengan rutin olahraga bersama rekan kerja.
4. Periksa Kesehatan Rutin
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mengetahui kondisi tubuh di tengah kesibukan dalam bekerja. Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan kesehatan yang tepat, serta ikuti layanan konseling psikologis apabila diperlukan untuk mengurangi risiko stres dan hipertensi.
5. Hindari Merokok dan Alkohol
Rokok dan alkohol menjadi pemicu timbulnya penyakit. Kurangi dan sebisa mungkin hindari merokok dan minuman beralkohol untuk mencegah risiko hipertensi. Saat stres bekerja, alihkan dengan peregangan, olahraga ringan, atau jalan kaki untuk memberikan waktu istirahat terhadap otak.
Kebiasaan lembur bagi karyawan dapat menjadi salah satu pemicu risiko penyakit. Akan tetapi, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko hipertensi. Tetap sayangi kesehatan diri di tengah kesibukan dalam bekerja, dan jalani pola hidup sehat. Yuk, sama-sama mencegah hipertensi dengan 5 cara di atas!
Sumber :